Hadits Tentang Pendidikan & Prinsip Mencari Ilmu

Hadits tentang pendidikan menjadi roh penting bagi seorang muslim. Hal ini dikarenakan Islam memegang teguh pada tiga hal, yaitu Iman-Islam-Ihsan. Beribadah dalam Islam, tidak hanya berbicara ibadah kepada Allah saja, tetapi juga ibadah dalam hal sosial.

Akhlak yang dijaga bukan hanya masalah sikap, namun juga perilaku secara interaktif dan komunikatif terhadap sesama. Pendidikan sangat dibutuhkan dalam Islam untuk mewujudkan prilaku islami, perilaku yang tidak langsung muncul begitu saja, tetapi membutuhkan proses yang nyata terhadap masyarakat. Berikut kumpulan hadits tentang pendidikan sebagai dasar atau pedoman bagaimana mencari ilmu bagi Muslim yang harus diketahui.

1. Hadits Tentang Pendidikan: Mencari Ilmu Untuk Kesenangan Dunia

Hadits Tentang Pendidikan: Mencari Ilmu Untuk Kesenangan Dunia

Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu majah; “Siapa saja yang belajar suatu ilmu, namun ia tidak mencari ridho Allah, tetapi hanya ingin mendapatkan nilai material di dunia, maka akan mustahil baginya untuk mencium wanginya surga.”

Apakah hadits tersebut shahih? Muhammad Ibn Shalih al-‘Utsaimin menilai dengan berdasarkan penilaian yang disampaikan oleh nashir al-Din al-Albani, bahwa hadits ini adalah shahih. Hadits tersebut tercantum dalam Sunan Abu Dawud, yaitu hadits nomor 3664. Sedangkan dalam sunan Ibnu Majah, hadits tersebut tercantum pada nomor 252. Pada Musnad Ahmad, hadits tersebut tercantum dalam II:238.

2. Mencari Ilmu Hanya Untuk Dianggap Pintar

Mencari Ilmu Hanya Untuk Dianggap Pintar

Diriwayatkan oleh Al-Tirmidzi, “Siapa saja yang mencari ilmu hanya ingin agar lebih tinggi daripada ulama, agar bisa menyombongkan diri di depan orang-orang bodoh, atau hanya untuk memalingkan pandangan agar orang-orang melihatnya, maka Allah langsung akan memasukkannya dalam neraka.”

Hadits yang senada juga diriwayatkan oleh Al-Hakim, Thabrani yaitu dari Ka’ab Ibn Malik. Disebutkan bahwa siapa saja yang ingin mencari ilmu hanya agar dapat menyaingi para ulama, atau ingin sombong didepan orang-orang yang bodoh, untuk mengambil perhatian mereka, maka tidak ada jalan lain kecuali ke neraka. Hadits tersebut adalah sebagai berikut:

Mencari Ilmu Hanya Untuk Dianggap Pintar

Apakah hadits kedua dan ketiga ini shahih?

al-Suyuthi menyebutkan bahwa dua-duanya shahih. Kualitas hadits pertama adalah hadits hasan, kemudian dikuatkan oleh hadits yang kedua yang shahih. Sehingga tetap saja hadits tersebut menjadi hujjah. Selain itu, hadits ini juga diriwayatkan oleh imam-imam hadits lainnya seperti Ibn Majah dan Al-Tirmidzi.

3. Hadits Tentang Pendidikan: Balasan Bagi Orang Yang Suka Menyembunyikan Ilmu

Hadits Tentang Pendidikan: Balasan Bagi Orang Yang Suka Menyembunyikan Ilmu

Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, dan Al-Tirmidzi; “Siapa saja yang berilmu dan ketika ditanya, malah ia sembunyikan, maka pada hari kiamat nanti, ia akan dikekang dengan kekang yang berasal dari neraka.

4. Hadits Tentang Pendidikan: Bersungguh-Sungguh Dalam Mencari Ilmu

Diriwayatkan oleh Muslim; “Siapa saja yang mencari jalan hanya untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya pula nanti agar mendapatkan surga.”

Baca Juga :   Perbedaan Fakta dan Opini Serta Contoh Kalimat Lengkap

Hadits Tentang Pendidikan: Bersungguh-Sungguh Dalam Mencari Ilmu

 

Apakah hadits tersebut shahih? Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jalal al-Din al-Suyuthi, hadits ini termasuk hadits hasan jika dari segi kualitas. Hal ini tercantum dalam kitabnya yaitu al-Jami’ al-Shagir min Hadis al-Basyir al-Nadzir, Jilid V. Jika berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Nashir al-Din,  al-Albani, hadits ini berkualitas shahih sebagaimana yang disebutkan dalam kitabnya yaitu Shahih al-Jami al-Shagir wa Ziyadatih, Jilid V pada halaman 302.

Sehingga, hadist di atas masih dapat dijadikan hujjah. Muhammad Ibn Shalih al-Utsaimin sebagai seorang ulama hadis dari Saudi Arabia bahkan menjelaskan secara mendalam apa maksud dari hadits tersebut. Beliau pun menyimpulkan bahwa seorang muslim yang bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu, sangat mungkin akan Allah anugerahi surga. Beliau juga menghubungkan hadits tersebut dengan firman Allah pada Surat Al-Baqarah ayat 269 yang menyebutkan bahwa Allah memberikan hikmah kepada siapapun yang IA kehendaki. Siapa saja yang mendapatkan hikmah tersebut, maka seseorang tersebut telah menerima banyak kebaikan. Hanya orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran dari hal tersebut.

5. Hadits Tentang Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak

Hadits Tentang Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak

Diriwayatkan oleh Abu Ya’la, al-thabrani, al-Baihaqi dari Awad ibn Sari bahwasanya semua anak dilahirkan dalam keadaan suci sampai lisannya dapat menerangkan apa yang ia maksud, kemudian orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.

Berdasarkan penelitian al-Suyuthi, hadits di atas merupakan hadits yang shahih sehingga dapat digunakan sebagai hujjah. Apalagi, hadits di atas juga sangat berhubungan dengan sabda Nabi yang menyebutkan bahwa faktor keturunan juga mempengaruhi pendidikan, sebagaimana berikut:

Hadits Tentang Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak Anak

Diriwayatkan oleh al-Nasai bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Pilihlah tempat penumbuhan mutfahmu, karena darah itu akan mengalir terus.”

Bahkan, ada pula hadits lainnya yang menyampaikan hal serupa yaitu:

Diriwayatkan oleh Ibn Majah, Hakim, dan Baihaqi; “Pilihlah perempuan untuk nutfahmu dan kawinilah mereka yang setingkat, dan gaulilah.”

al-Suyuthi menilai bahwa hadits tersebut berkualitas shahih karena periwayatannya adalah dari Aisyah. Bahkan, ada pula hadits lainnya yang menigngatkan supaay para calon istri atau suami harus berhati-hati ketika memilih pasangan. Hal ini disebabkan watak orang tua dapat menurun dengan mudah kepada anak. Hadits tersebut adalah:

Rasulullah SAW bersabda, “Waspadalah kalian semua terhadap segala tumbuhan hijau yang tumbuhs ubur di tempat yang kotor, lalu para sahabat bertanya; ya Rasulullah, apakah itu tumbuh-tumbuhan hijau di tempat yang kotor? maka Rasulullah pun menjawab, yaitu wanita-wanita berparas cantik tapi tumbuh di lingkungan yang jelek”.

Hadits-hadits yang menyebutkan tentang tumbuh-tumbuhan hijau yang tumbuh di tempat yang kotor ini sama seperti apa yang disebutkan dalam Al Quran, surat Nuh ayat 26 dan 27, yang artinya:

Baca Juga :   Apa itu Inspirasi dan Kenapa Inspirasi itu Penting dalam Hidup Kita? Berikut Penjelasannya

“Nuh Berkata, Ya Tuhanku! Jangan Engkau biarkan satu orang pun diantara orang-orang yang kafir itu untuk tetap tinggal di bumi. Sebab, jika Engkau biarkan mereka, maka akan menyesatkan hamba-hambaMu, mereka tidak akan punya keturunan selain keturunan yang berbuat maksiat yang benar-benar kafir”.

Rangkuman Hadits Tentang Pendidikan

Dari seluruh hadist tentang pendidikan yang ada di atas, maka sudah sangat jelas bahwa pendidikan agama sangatlah penting untuk ditanamkan dalam lingkungan keluarga, juga pendidikan dalam bidang lainnya yang baik. Hal ini dikarenakan rumah menjadi lingkungan yang pertama yang mendukung proses awal dalam perkembangan anak. Rumah menjadi tempat pendidikan pertama anak sebelum mengenyam bangku sekolah.

Bahkan Menurut Ali R.A., Rasulullah menyebutkan agar kita senantiasa mendidik anak dengan menghubungkannya dalam tiga perkara. Pertama, adalah mendidik anak agar mencintai Nabi. Kedua, ajarkan anak untuk menciai keluarganya. Serta terakhir, adalah mendidik anak untuk mencintai Al-Qur’an. Hal ini sangat penting karena siapapun yang mampu menjunjung tinggi kecintannya terhadap Al-Qur’an, maka Allah akan senantiasa melindunginya. Tentu tidak ada perlindungan yang paling baik, kecuali berada dalam lindungan Allah SWT.

Hadits tentang pendidikan menjadi pedoman tersendiri terutama bagi orang-orang muslim tentang bagaimana menjadi orang yang benar-benar berpendidikan secara agama. Islam menyebutkan bahwa orang-orang yang berilmu hakekatnya adalah orang yang memanfaatkan ilmunya sehingga memiliki kontribusi untuk lingkungan dan orang lain. Orang-orang yang seperti ini adalah orang yang bahkan lebih baik dari para ahli ibadah. Orang-orang yang berilmu juga dituntut untuk membagi ilmunya dengan oranglain karena ini adalah sikap yang paling pantas dilakukan ketimbang menyembunyikan ilmu tersebut untuk dirinya sendiri.

Bagaimana dengan orang yang berilmu tapi malah tidak mengamalkan ilmu yang ia miliki? Maka orang-orang yang seperti ini tidak akan mendapatkan pahala, walaupun ilmu yang dikumpulkan sudah teramat banyak. Hal ini karena ia belum mengamalkannya sama sekali, sehingga tidak tampaklah manfaatnya untuk orang lain.

Sedangkan bagi orang-orang yang berilmu yang suka mengamalkan ilmunya dan yang ingin mencari ilmu dengan harapan Allah Ridho terhadap apa yang ia lakukan, maka para malaikat akan menaungkan sayap-sayap mereka untuk orang tersebut. Itulah indahnya orang-orang yang mencari ilmu dengan harapan Allah meridhoinya, bukan dengan harapan pamer, menyombongkan diri, atau mengejar jabatan dunia.

Itulah informasi tentang apa saja hadits tentang pendidikan yang wajib muslim tahu, semoga dengan demikian bertambahlah kemauan kita semua untuk terus mengamalkan ilmu. Semoga bermanfaat!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

twenty + thirteen =